Pengertian Secara Filosofi Versi Bulan Ramadlan

Sulhan Ramadlan ::: Pengertian Secara Filosofi Versi Bulan Ramadlan
Secara singkat namun mudah diluaskan dan dipahami Filosofi itu bisa dimaknai sebagai berikut:

Metode gaya pikir otak yang meninjau sesuatu dari asal mula, keadaan subtansi dan pula hukum dan akibatnya.
Sumber: Pengertian Filosofi atau Filsafat CR Bulan Ramadlan
Dan sekian dari dan semoga bermanfaat.
Read More

Wikipedia Bulan Ramadlan Buat Praktisi Akademis

Sulhan Ramadlan ::: Wikipedia Bulan Ramadlan Buat Praktisi Akademis
Bagi anda yang suka dengan pendidikan dan pengetahuan anda bisa memanfaatkan beberapa blog di bawah ini yang akan saya bagikan kepada anda semua pembaca blog Sulhan Ramadlan yang berbahagia. dan situs atau blog yang saya maksudkan adalah yang berikut:

Wikipedia Bulan Ramadlan
Ramadlan
Jaib Najhan
Komentar Bulan Ramadlan

Silahkan anda kunjungi daftar situs diatas insya Allah akan anda dapatkan banyak artikel pendidikan dan pengetahuan, informasi dan tutorial dan lain sebagainya dan terima kasih banyak atas kunjungan anda.
Read More

Gambar Wanita Berhijab Cantik dan Manis By Bulan Ramadlan

Sulhan Ramadlan :: Gambar Wanita Berhijab Cantik dan Manis By Bulan Ramadlan
Yang lagi belum punya istri bisa lihat ini, inilah contoh Gambar Wanita Muslimah Yang Cantik, Ayu dan Manis, dan Insya Allah bisa dikatakan shalihah kalau dilihatnya parasnya hihihi..

Langsung ini dia Gambar Wanita Berhijab Cantik dan Manis By Bulan Ramadlan







Read More

Arsip Tulisan Pilgub DKI Sulhan Ramadlan

Sulhan Ramadlan :: Arsip Tulisan Pilgub DKI Sulhan Ramadlan
Tulisan dibawah ini adalah tulisan mengenai Politik, Maksud saya tulisan persaingan Pilgub Jakarta yang kemarin saya simpan. maunya saya posting namun kelupaan, karena saya tetap posting namun sebagai arsip saja, soalnya saya masih belum sempat membacanya.

Yusril yakin bisa tumbangkan Ahok dan pasangan lain di Pilgub
Yusril Ihza Mahendra mengaku saat ini kekuatan baru parpol sedang dibentuk untuk mengusung dirinya di Pilgub DKI. Kekuatan baru itu disebut sebagai poros baru yang terdiri dari Partai Demokrat, PAN, PPP dan PKB.

Menurut Yusril, Susilo Bambang Yudhoyono dan sesepuh PAN, Amien Rais sampai turun tangan untuk merealisasikan poros baru tersebut. Yusril pun siap menghadapi petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilgub DKI.

"Kalau sudah diputuskan insya Allah. Kami sudah berhitung betul, melakukan kalkulasi politik secara matang, andai kata head to head dengan petahana kami jalani. Tapi andaikata 3 pasang, ada satu pasang lagi dari Gerindra dan PKS, pun akan kami hadapi," ujar Yusril di Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (10/9).

Menurut Yusril, sampai saat ini peta politik di Pilgub DKI masih sangat mungkin berubah terutama soal PDIP. Bisa jadi nantinya partai besutan Megawati Soekarnoputri itu akan mengusung calonnya sendiri.

"Andai kata PDIP mengusung calon baru, ada 4 pasang, pun kami tidak akan mundur. Akan tetap menghadapi pilkada DKI ini dan insya Allah kalau sampai 3-4 pasang akan maju ke putaran kedua dan putaran kedua insya Allah kita akan memenangkan pertarungan ini," ujarnya.
http://www.merdeka.com/politik/yusril-yakin-bisa-tumbangkan-ahok-dan-pasangan-lain-di-pilgub.html

Ahok, kekuasaan dan lupa

Sekitar lima tahun silam, Basuki Tjahaja Purnama masih berkantor di Senayan sebagai anggota DPR dari Partai Golkar. Upayanya untuk maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta lewat jalur perseorangan kandas konon karena batas minimal dukungan yang sulit dipenuhi.

Namun suratan takdir menggariskan lain. Basuki atau yang dikenal sebagai Ahok kemudian dipasangkan dengan Joko Widodo maju sebagai pasangan calon gubernur-wakil gubernur oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerindra. Ketika Jokowi terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia, Ahok pun naik menjadi Gubernur Jakarta.

Perjalanan sejarah setelahnya sudah banyak diperbincangkan orang. Sejak awal, Ahok memang memposisikan diri dengan persona dan karakteristik yang berbeda setidaknya dengan Jokowi yang lebih santun dan suka blusukan. Kalimat-kalimatnya tajam, tidak heran jika kerap membekas-dalam pada diri lawan bicaranya. Terhadap anak buah, Ahok tak segan mengumbar kritikan secara terbuka. Dengan gayanya itu, tidaklah mengherankan jika lawan-politik selalu mencari dan menunggu celah kelemahan Ahok.

Setiap fase membawa konsekuensi politik yang harus ditanggung oleh Ahok. Ketika maju sebagai calon wakil gubenur, Ahok harus mundur dari Partai Golkar. Ketika kemudian ramai-ramai soal mekanisme pemilihan kepala daerah lewat DPRD ataukah secara langsung; Ahok membayar konsekuensi sikapnya dengan keluar dari Partai Gerindra. Bukan pengalaman pertama bagi Ahok mundur dari jabatan atau lembaga publik.

Perjalanan di dunia politik praktis ditandai dengan masuknya Ahok sebagai anggota DPRD Kabupaten Belitung hasil Pemilu 2004. Saat itu Ahok merupakan wakil Partai Perhimpunan Indonesia Baru. Setahun berselang. Ahok terpilih menjadi Bupati Belitung Timur. Capaian signifikan Ahok sebagai Bupati antara lain adalah pembebasan biaya kesehatan bagi seluruh warga Belitung Timur tanpa kecuali. Akan tetapi, belum tuntas lima tahun masa jabatannya, Ahok memutuskan mundur sebagai Bupati dan maju untuk bertarung dalam Pemilihan Gubernur Bangka Belitung pada tahun 2007. Sayangnya, Ahok kalah.

Persis yang disampaikan oleh Winston Churchill bahwa politik merupakan medan peperangan yang memungkinkan seseorang hidup dan mati berkali-kali. Politics is almost as exciting as war, and quite as dangerous. In war, you can only be killed once, but in politics many times."

Yang pasti, kondisi saat ini jelas berbeda dengan lima tahun silam. Di panggung politik ibukota negara lima tahunan lalu, nama Ahok mungkin tidak terlalu laku ketika disorongkan sebagai calon dari jalur perseorangan. Akan tetapi, kini para pendukung yang tergabung dalam Teman Ahok mendaku telah berhasil mengumpulkan 1 juta kartu tanda penduduk (KTP) yang melampaui batas minimal syarat calon perseorangan dalam Pilkada Jakarta 2017 mendatang.

Bukan hanya opsi maju lewat jalur perseorangan, jalan untuk diajukan lewat jalur partai politik pun masih terbuka. Setidaknya Partai Nasdem, Hanura, dan kemudian Partai Golkar sudah menyatakan mendukung Ahok. Akan tetapi, sampai seminggu usai Lebaran, Ahok belum juga memberikan keputusan untuk maju pilkada dengan menggunakan Mercy atau bus kota.

Belum genap lima tahun, dengan asumsi bahwa dukungan yang dihimpun para relawan tersebut valid, Ahok sudah berhasil mengubah persepsi sebagian masyarakat. Jika semula sebagian warga Jakarta enggan memberikan salinan KTP-nya untuk Ahok, kondisi saat ini terlihat berbeda. Dengan asumsi semua proses tersebut genuine dan didasari pertimbangan rasional, tentulah hal tersebut tidak serta-merta terjadi tanpa pertimbangan mengenai apa yang telah dilakukan oleh Ahok sejauh ini.

Hal tersebut memperlihatkan bahwa para pemegang otoritas senantiasa memiliki kesempatan untuk membuat perbedaan, menjadikan kondisi lebih baik siapapun dia orangnya. Jika didasari dengan niat baik dan pertimbangan rasional, menihilkan interest pribadi atau kelompok; kebijakan yang diambil tentulah (berpotensi) akan baik-baik saja. Bahwa kemudian ada kebijakan terlihat menjadi tidak baik dan tidak tepat, bisa jadi karena situasi, kondisi, dan konteks yang berbeda dengan saat kebijakan itu diformulasikan. Artinya, untuk itu diperlukan evaluasi secara berkesinambungan untuk memastikan bahwa kebijakan yang dijalankan benar-benar untuk kepentingan publik.

Harus diakui bahwa citra pejabat publik di Indonesia saat ini tidak sedang dalam posisi memuaskan. Masyarakat dengan banyak mata, setia mengawasi perilaku pejabat publik di panggung kekuasaan. Tentu saja bukan hal yang menyenangkan bagi para pejabat publik jika konstetasi yang telah dimenangi dengan pengerahan seluruh sumberdaya, justru menjadi awal dari kecaman olok-olok tak berkesudahan dari masyarakat yang diwakilinya entah akibat terjerat kasus korupsi, produk kebijakan yang melenceng, tutur kata yang lepas kendali, atau laku tak patut lainnya.

Yang pasti, yakinilah bahwa banyak figur bertalenta di negeri ini yang bisa membuat keadaan yang lebih baik. Petahana (incumbent) yang selama ini dianggap baik pun belum tentu lebih ciamik ketimbang kandidat lain. Selalu ada figur baru yang bisa jadi sekadar belum termunculkan atau terpublikasikan secara luas. Karenanya, pemikiran yang terpaku melulu hanya pada satu figur terkadang menjadi belenggu kemunculan figur-figur baru dengan pemikiran segar dan program yang lebih baik.

Yang mutlak diperlukan adalah kesempatan dan kepercayaan, dan kemudian juga pengawasan secara berkesinambungan. Kehadiran figur pemimpin penting, tetapi bukan berarti massa-pemilih bisa melepaskan tanggung jawabnya begitu saja untuk menciptakan keadaan sesuai apa yang diharapkan bersama.

Yang harus diingat, setiap kontestasi adalah merupakan kesempatan untuk mendapatkan kekuasaan. Dan bukankah kekuasaan senantiasa menggendong lupa?
http://www.merdeka.com/khas/ahok-kekuasaan-dan-lupa.html
Read More

Profil Muhammad bin Abd al-Wahhāb - Sulhan Ramadlan

Sulhan Ramadlan :: Profil Muhammad bin Abd al-Wahhāb - Sulhan Ramadlan

Muhammad bin ʿAbd al-Wahhāb (1115 - 1206 H/1701 - 1793 M) (bahasa Arab:محمد بن عبد الوهاب التميمى) adalah tokoh agama yang cikal bakal menjadi figur dan panutan kelompok islam yang menyatakan dirinya sebagai pengikut salafush shalih (Salafi) dan seorang yang pernah menjabat sebagai mufti Daulah Su'udiyyah yang kemudian berubah menjadi Kerajaan Arab Saudi.

Genealogi

Muhammad bin ʿAbd al-Wahhāb memiliki nama lengkap Muhammad bin ʿAbd al-Wahhāb bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Barid bin Muhammad bin al-Masyarif at-Tamimi al-Hambali an-Najdi. Dari nama lengkapnya ini diperoleh silsilah keluarganya.

Pemahaman

Muhammad bin ʿAbd al-Wahhāb mempunyai pemahaman yang mengikuti pemahaman Ibnu Taimiyah, memahami Al-Qur'an dengan tanpa ta'wil (dicukupkan dengan lafadh saja), dan dengan adanya tanpa ta'wil, maka meyakini bahwa tuhan itu duduk di arsy di atas langit. dan hal seperti ini tidak disepakati oleh jumhur ulama Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.

Gerakan

Muhammad bin ʿAbd al-Wahhāb mencari masa dan mengumpulkan masa diajarkannya pemahamannya kepada para pengikutnya, dan juga memerangi semua Ummat Islam yang tidak sepaham dengan dirinya, dengan dalih memurnikan tauhid dari kurafat, syirik dan bid'ah.

Kemudian pada tahun 1125 H / 1713 M, dia terpengaruh oleh seorang orientalis Inggris bernama Mr. Hempher yang bekerja sebagai mata-mata Inggris di Timur Tengah. Sejak itulah dia menjadi alat bagi Inggris untuk menyebarkan ajaran barunya.

ayahnya Syaikh Abdul Wahab adalah seorang sunni yang baik, begitu pula guru-gurunya. Namun sejak semula ayah dan guru-gurunya mempunyai firasat yang kurang baik tentang dia bahwa dia akan sesat dan menyebarkan kesesatan. Bahkan mereka menyuruh orang-orang untuk berhati-hati terhadapnya.
Ternyata tidak berselang lama firasat itu benar. Setelah hal itu terbukti ayahnya pun menentang dan memberi peringatan khusus padanya. Bahkan kakak kandungnya, Sulaiman bin Abdul Wahab, ulama’ besar dari madzhab Hanbali, menulis buku bantahan kepadanya dengan judul As-Sawa’iqul Ilahiyah Fir Raddi Alal Wahhabiyah. Tidak ketinggalan pula salah satu gurunya di Madinah, Syekh Muhammad bin Sulaiman AI-Kurdi as-Syafi’i, menulis surat berisi nasehat:
“Wahai Ibn Abdil Wahab, aku menasehatimu karena Allah, tahanlah lisanmu dari mengkafirkan kaum muslimin, jika kau dengar seseorang meyakini bahwa orang yang ditawassuli bisa memberi manfaat tanpa kehendak Allah, maka ajarilah dia kebenaran dan terangkan dalilnya bahwa selain Allah tidak bisa memberi manfaat maupun madlarrat, kalau dia menentang bolehlah dia kau anggap kafir, tapi tidak mungkin kau mengkafirkan As-Sawadul A’dham (kelompok mayoritas) diantara kaum muslimin, karena engkau menjauh dari kelompok terbesar, orang yang menjauh dari kelompok terbesar lebih dekat dengan kekafiran, sebab dia tidak mengikuti jalan muslimin.
Pengikutnya semakin banyak dan wilayah kekuasaan semakin luas. Keduanya bekerja sama untuk memberantas tradisi yang dianggapnya keliru dalam masyarakat Arab, seperti tawassul, ziarah kubur, peringatan Maulid dan sebagainya. Tak mengherankan bila para pengikut Muhammad bin Abdul Wahab lantas menyerang makam-makam yang mulia. Bahkan, pada 1802, mereka menyerang Karbala-Irak, tempat dikebumikan jasad cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib. Karena makam tersebut dianggap tempat munkar yang berpotensi syirik kepada Allah. Dua tahun kemudian, mereka menyerang Madinah, menghancurkan kubah yang ada di atas kuburan, menjarah hiasan-hiasan yang ada di Hujrah Nabi Muhammad.
Keberhasilan menaklukkan Madinah berlanjut. Mereka masuk ke Mekkah pada 1806, dan merusak kiswah, kain penutup Ka’bah yang terbuat dari sutra. Kemudian merobohkan puluhan kubah di Ma’la, termasuk kubah tempat kelahiran Nabi SAW, tempat kelahiran Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Ali, juga kubah Sayyidatuna Khadijah, masjid Abdullah bin Abbas. Mereka terus menghancurkan masjid-masjid dan tempat-tempat kaum shalihin sambil bersorak-sorai, menyanyi dan diiringi tabuhan kendang. Mereka juga mencaci-maki ahli kubur bahkan sebagian mereka kencing di kubur kaum shalihin tersebut.

Sejarah Berdarah Kaum Salafi Wahabi atas Kuburan Al-Baqi
Salafi Wahabi - Rabu 8 Syawal 1345 Hijriah bertepatan dengan 21 April 1925 mausoleum (kuburan besar yang amat indah) di Jannatul al-Baqi di Madinah diratakan dengan tanah atas perintah Raja Ibnu Saud. Di tahun yang sama pula Raja Ibnu Saud yang Wahabi itu menghancurkan makam orang-orang yang disayangi Rasulullah Saw (ibunda, istri, kakek dan keluarganya) di Jannat al-Mualla (Mekah).

Penghancuran situs bersejarah dan mulia itu oleh Keluarga al-Saud yang Wahabi itu terus berlanjut hingga sekarang. Menurut beberapa ulama apa yang terjadi di tanah Arabia itu adalah bentuk  nyata konspirasi Yahudi melawan Islam, di bawah kedok Tauhid. Sebenarnya, tujuan utamanya adalah secara sistematis ingin menghapus pusaka dan warisan Islam yang masih tersisa agar Kaum Muslim terputus dari sejarah Islam.

Asal Muasal al-Baqi
Secara harfiah “al-baqi” berarti taman pepohonan. Dikenal juga sebagai “Jannat al-baqi” karena “keramatnya” sejak keluarga dan sahabat Rasulullah dimakamkan di tempat ini.

Sahabat pertama yang dimakamkan di al-Baqi adalah Usman bin Madhoon yang wafat 3  syaban tahun 3 hijiriah. Rasulullah memerintahkan menanam pepohonan di sekitar pusaranya. Rasul juga meletakkan dua buah batu di antara makam sahabatnya itu.

Tahun berikutnya putra Rasulullah Ibrahim wafat saat masih bayi. Dengan derai air mata Rasulullah memakamkan putranya tercinta itu di al-Baqi. Sejak itulah penduduk Madina ikut juga memakamkan sanak saudaranya di al-Baqi. Apalagi setelah mendengar sabda Rasulullah,” Salam sejahtera untukmu wahai orang yang beriman, Jika Allah berkenan , kami akan menyusulmu. Ya Allah, ampunilah ahli kubur al-Baqi’.

Tanah pemakaman al-Baqi perlahan pun diperluas. Tak kurang dari 7000   sahabat Rasulullah dikuburkan di sini. Termasuk juga ahlul baytnya yaitu Imam Hasan bin Ali, Imam Ali bin Husayn, Imam Muhammad Al_Baqir, dan Imam Ja’far al-Sadiq.

Selain itu saudara Rasulullah yang dimakamkan di al-baqi adalah, Bibi Safiyah dan Aatikah. Di al-baqi dimakamkan pula Fatimah binti al-Asad (Ibunda Imam Ali bin Abi Thalib).

Khalifah Usman dimakamkan di luar al-Baqi namun belakangan karena perluasan makam maka ia termasuk di al-Baqi. Imam mazhab sunni yang terkenal Malik bin Anas juga dimakamkan di al-Baqi. Tak pelak al-Baqi adalah tempat amat bersejarah bagi Kaum Muslimin di seluruh jagat raya.

Al-Baqi Dalam Perspektif Ahli Sejarah
Umar bin Jubair melukiskan al-Baqi saat ia berkunjung ke Madinah berkata, ” al-Baqi terletak di timur Madinah. Gerbang al-Baqi akan meny ambut anda saat tiba di al-baqi. Saat anda masuk kuburan pertama yang anda lihat di sebelah kiri adalah kuburan Safiyah, bibi Rasulullah. Agak jauh dari situ terletak pusara Malik bin Anas,  Salah seorang Imam Ahlus Sunnah dari Madinah. Di atas makamnya didirikan sebuah kubah kecil. Di depannya ada kubah putih tempat makam putra Rasulullah Ibrahim. Di sebelah kanannya adalah makam Abdurahman bin Umar putra Umar bin Khatab, dikenal sebagai Abu Shahma. Abu Shahma dihukum cambuk oleh ayahnya karena minum khamar. Hukuman cambuk untuk peminum khamar seharusnya tidak hingga mati . Namun Umar mencambuknya hingga ajal merenggutnya. Di hadapan kuburan Abu Shahma adalah makam Aqeel bin Abi Thalib dan Abdulah bin Ja’far al-Tayyar. Di muka kuburan mereka terbaring pusara isteri Rasul Saw dan Abbas bin Abdul Mutalib.

Makam Imam Hasan bin Ali, terletak di sisi kanan dari gerbang al-Baqi. Makam ini dilindungi kubah tinggi . Di sebelah atas nisan Imam Hasan adalah makam Abbas bin Abdul Muthalib. Kedua makam diselimuti kubah tinggi. Dindingnya dilapisi bingkai kuning bertahtakan bintang indah. Bentuk serupa juga menghias makam Ibrahim putra Rasulullah. Di belakang makam Abbas berdiri rumah yang biasa digunakan Fatimah binti Rasulullah as. Biasa disebut “Bayt al-Ahzaan” (rumah duka cita). Di tempat ini putri Rasulullah biasa berkabung mengenang kepergian ayahnya tercinta rasulullah SAWW. Di ujung penghabisan al-Baqi berdiri kubah kecil tempat Usman di makamkan. Di dekatnya terbaring ibunda Ali bin Abi Thalib Fatimah binti Asad”.

Satu setengah abad kemudian pengelana terkenal Ibnu Batutah mengunjungi al-Baqi dan menemukan al Baqi tidaklah berbeda dengan yang dilukiskan Ibnu Jubair. Ia menambahkan,” Al-Baqi adalah kuburan sejumlah kaum Muhajirin dan Anshar dan sahabat nabi lainnya. Kebanyakan mereka tidaklah dikenal’.

Berabad-abad lamanya al-Baqi tetap keramat dengan berbagai perbaikan bangunan yang diperlukan. Semuanya berakhir diabad 19 kala Kaum Salafi Wahabi muncul. Mereka menajiskan pusara mulia dan menunjukkan sikap kurangajar pada para syahid dan para sahabat nabi yang dimakamkan disana. Muslim yang tidak sependapat dicap sebagai kafir dan dikejar-kejar untuk dibunuh.

Penghancuran Pertama al-Baqi
Kaum Wahabi percaya menziarahi makam dan pusara Nabi, Imam dan para syuhada adalah pemujaan terhadap berhala dan pekerjaan yang tidak Islami. Mereka yang melakukanya pantas dibunuh dan harta bendanya dirampas. Sejak invasi pertama ke Irak hingga kini, faktanya, Kaum Wahabi, dan penguasa Negara teluk lainnya membantai Kaum Muslim yang tidak sepaham dengan mereka. Tak pelak lagi seluruh dunia Islam sangat menghormati pemakaman al-Baqi. Khalifah Abu Bakar dan Umar bahkan menyatakan keinginannya untuk dimakamkan di dekat makam Rasulullah.

Sejak 1205 Hijriah hingga 1217 Hijriah Kaum Wahabi mencoba menguasai Semenanjung Arabia namun gagal. Akhirnya 1217 Hijriah mereka berhasil menguasai Thaif dengan menumpahkan darah muslim yang tak berdosa. Mereka memasuki Mekah tahun 1218 Hijriah dan menghancurkan semua bangunan dan kubah suci, termasuk kubah yang menaungi sumur Zamzam.

Tahun 1221, Kaum Wahabi masuk kotaMadinah dan menajiskan al-Baqi dan semua mesjid yang mereka lewati. Kaum Wahabi bahkan mencoba menghancurkan pusara Rasulullah, namun entah dengan alasan apa usaha gila itu dihentikan. Di tahun-tahun berikutnya jemaah haji asal Irak,  Suriah dan Mesir ditolak untuk masuk kotaMekah untuk berhaji. Raja al-saud memaksa setiap muslim yang ingin berhaji harus menjadi wahabi atau jika tidak akan dicap sebagai kafir dan dilarang masukkotaMekah.

Al-Baqi pun diratakan dengan tanah tanpa menyisakan apapun, termasuk nisan atau pusara. Belum puas dengan tindakan barbarnya Kaum Wahabi memerintahkan tiga orang kulit hitam yang sedang berziarah ke pusara Nabi untuk menunjukkan tempat persembunyian harta benda. Raja Ibnu Saud merampas harta benda itu untuk dirinya sendiri.

Ribuan Muslim melarikan diri dari Mekah dan Madinah. Mereka menghindari kejaran Kaum Wahabi. Muslim seluruh dunia mengutuk tindakan Saudi dan mendesak khalifah kerajaan Otoman menyelamatkan situs-situs bersejarah dari kehancuran.

Dibawah pimpinan Muhammad Ali Basha mereka menyerang Hijaz , dengan bantuan suku-suku setempat, akhirnya mereka menang. Lalu ia mengatur hukum dan pemerintahan di Hijaz, khususnya Mekah dan Madinah. Sekaligus mengusir keluarga al-Saud. Muslim di seluruh dunia bergembira. Di Mesir perayaan berlanjut hingga 5 hari! Tak diragukan lagi kegembiraan karena mereka bisa pergi haji dan pusara mulia pun diperbaiki lagi.

Tahun 1818 Masehi Khalifah Ottoman Abdul Majid dan penggantinya Abdul Hamid dan Mohammad, merekonstruksi semua tempat suci, memperbaiki semua warisan Islam yang penting. Dari 1848 hingga 1860, biaya perbaikan telah mencapai 700 ribu Poundsterling. Sebagian besar dana diperoleh dari uang yang terkumpul di makam Rasulullah.

Tindakan Barbar Kedua Kaum Wahabi
Kerajaan Ottoman telah mempercantik Madinah dan Mekah dengan memperbaiki semua bangunan keagamaan dengan arsitektur bercita rasa seni tinggi. Richard Burton, yang berkunjung ke makam rasulullah tahun 1853 dengan menyamar sebagai muslim asalAfghanistandengan nama Abdullah mengatakan Madinah dipenuhi 55 mesjid dan kuburan suci. Orang Inggris lain yang dating ke Madinah tahun 1877-1878 melukiskan keindahan yang setara dengan Istambul. Ia menulis tentang dinding putih, menara berhias emas dan rumput yang hijau.

Tahun 1924 Wahabi masuk ke Hijaz untuk kedua kalinya.  Untuk kedua kalinya pula pembantaian dan perampasan dilakukan. Orang-orang di jalan dibantai. Tak terkecuali perempuan dan anak-anak jadi korban. Rumah-rumah diratakan dengan tanah.

Awn bin Hashim menulis: lembah-lembah dipenuhi kerangka manusia, darah kering berceceran di mana-mana. Sulit untuk menemukan pohon yang tidak ada satu atau dua mayat tergeletak di dekat akarnya.

Madinah akhirnya menyerah setelah digempur habis Kaum Wahabi. Semua warisan Islam dimusnahkan. Hanya pusara Nabi Saw yang tersisa.

Ibnu Jabhan (Ulama Wahabi) memberikan alasan mengapa ia merasa harus meratakan makam Nabi Saw, ” Kami tahu nisan di makam Rasulullah bertentangan dengan akidah dan mendirikan mesjid di pemakamannya adalah dosa besar’.

Pusara Sang Syahid Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi) beserta syahid perang Uhud lainnya dihancurkan. Masjid Nabi dilempari. Setelah protes dari Kaum Muslim dunia Ibnu saud berjanji akan memperbaiki bangunanbersejarah tersebut. Namun janji itu tidak pernah ditempati. Ibnu saud juga berjanji Hijaz akan dikelola pemerintahan multinasional, khsusnya menyangkut Madinah dan Mekah. Namun janji itu tinggalah janji.

Tahun 1925 giliran Janat al-Mulla pemakaman di Mekah dihancurkan. Ikut juga dihancurkan rumah tempat Rasulullah dilahirkan. Sejak itulah hari duka untuk semua muslim di jagat raya.

Tidakkah mengherankan Kaum Wahabi menghancurkan makam, pusara mulia dan semua tempat-tempat bersejarah bagi dunia islam (semuanya diam tak bergerak), sementara itu Raja-raja Saudi dijaga dengan ketat mengabiskan jutaan dolar?

Hujan Protes
Tahun 1926 protes massal Kaum Muslim bergerak di seluruh dunia. Resolusi diluncurkan dan daftar kejahatan wahabi dibuat. Isinya di antaranya adalah:

1. Penghancuran dan penodaan tempat suci , di antaranya rumah kelahiran Nabi, pusara Bani Hasyim di Mekah dan Jannat al-Baqi (Madinah), penolakan wahabi pada muslim yang melafalkan al-fatihah di makam-makam suci tersebut.
2. Penghancuran tempat ibadah di antaranya Masjid Hamzah, Masjid Abu Rasheed, dan pusara para Imam dan sahabat.
3. Campur-tangan pelaksanaan ibadah haji
4. Memaksa muslim mengikuti inovasi wahabi dan menghapus aturan atas keyakinan yang diajarkan para Imam mazhab
5. Pembantaian para sayyid di Thaif, madina, Ahsa dan Qatif
6. Meratakan kuburan para Imam di al-Baqi yang sangat di hormati kaum Syiah

Protes yang sama bermunculan di Iran, Irak, Mesir, Indonesiadan Turki. Mereka mengutuk tindakan barbar Saudi Wahabi. Beberapa ulama menulis traktat dan buku untuk mengabarkan dunia fakta-fakta yang terjadi di Hijaz adalah konspirasi karya Yahudi melawan Islam dengan berkedok Tauhid. Tujuan utama adalah menghapus secara sistematis akar sejarah Kaum Muslim sehingga nantinya Kaum Muslim kehilangan asal-usul keagamaannya.

Tindakan barbar Kaum Salafi Wahabi boleh jadi menginspirasi peristiwa bersejarah lainnya. Sejarah perang dunia kedua mengingatkan kita akan kekejaman Nazi Jerman. Orang-orang Yahudi melarikan diri setelah dikejar-kejar untruk dibunuh Nazi. Kekejaman Hitler diperingati dunia (Khususnya Jerman dan sekutunya). Kini Nazi dilarang dan orang yang mengusung simbol-simbolnya bisa dihukum dan diusir dari Jerman. Hitler dan Nazi Jerman membantai jutaan Yahudi (versi Ahmadinejad tidak mungkin sebanyak itu). Hitler tidak merusak bangunan karya Yahudi. Hitler tidak merusak kuburan. Bandingkan dengan tindakan Kaum Salafi Wahabi yang tidak saja membunuh dan mengusir orang hidup tapi juga orang-orang yang sudah wafat juga ikut “dibunuh’!!!”

Berikut ini daftar makam dan tempat yang juga dihancurkan Kaum Salafi Wahabi;

- Pemakaman al-Mualla di Mekah termasuk pusara isteri tercinta Nabi, Sayidah Khadijah binti Khuwailid , Makam Ibunda Rasul Siti Aminah binti Wahhab, makam pamananda Rasul Abu Thalib (Ayahanda Ali bin Abu Thalib) dan makam kakek Nabi Abdul Muthalib

- makam Siti Hawa di Jedah
- makam ayahanda Rasul Abdullah bin Abdul Muthalib di Madinah
- rumah duka (baytl al-Ahzan) Sayidah Fatimah di Madinah
- Masjid Salman al_Farisi di Madinah
- Masjid Raj’at ash-Shams di Madinah
- Rumah Nabi di Madinah setelah Hijrah dari Mekah
-Rumah Imam Ja’far al-Shadiq di Madinah
-Komplek (mahhalla) bani Hasyim di Madinah
-Rumah Imam Ali bin Abi Thalib tempat Imam Hasan dan Imam Husein dilahirkan
-Makam Hamzah dan para syuhada Uhud di gunung Uhud


Wafat

Muhammad bin `Abdul Wahab  wafat pada tanggal 29 Syawal 1206 H, bersamaan dengan tahun 1793 M, dalam usia 92 tahun. Jenazahnya dikebumikan di Dar’iyah (Najd).

Catatan Kaki
1. diterjemahkan dari HISTORY OF THE CEMETERY OF JANNAT AL-BAQI
2. Fatwa Habib Munzir Al-Mousawa
4. Kajian Nahdlatul Ulama
5. Dan Lain-lain

Read More
© Sulhan Ramadlan |
Ramadlan - Jaib Najhan